Langsung ke konten utama

Mengaku Anak Angkat Kapolri, Pria di Kupang Raup Puluhan Juta



Penipuan dengan modus mengaku sebagai keluarga atau kerabat dekat pejabat kembali terjadi. Di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), polisi membongkar kasus penipuanyang dilakukan seorang pria yang mengaku anak angkat Kapolri.

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda NTT, Kombes Yudi Sinlaeloe mengatakan, tersangka kasus penipuan yang mencatut nama Kapolri berinisial BN alias dibekuk di Jakarta Selatan atas laporan korban, Johanis Richard Riwoe. Korban merupakan seorang pengacara di Kota Kupang.

"Korban berniat bertemu dengan Kapolri untuk membicarakan tentang kasus-kasus yang ditanganinya di Jakarta sehingga dikenalkan oleh saksi bernama, Domininggus Mondolang bahwa di Kupang ada anak angkat Kapolri. Dari Domingguds inilah, korban akhirnya bertemu dengan tersangka," ujar Yudi di Mapolda NTT, Selasa (13/3/2018).

Dia menuturkan, pada 30 Desember 2016, korban akhirnya bertemu dengan tersangka di Jalan Victoria, Kelurahan Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang persis di belakang Hotel Astiti. Dalam pertemuan itu, korban mengutarakan niatnya untuk bertemu dengan Kapolri.

Niat korban itu pun disetujui tersangka dengan persyaratan korban harus menyetor sejumlah uang tunai. Untuk meyakinkan korban, kata Yudi, tersangka menunjukkan foto dirinya bersama salah satu perwira tinggi Polri.

"Tersangka mengaku dia anak angkat Kapolri dan mengaku bisa memfasilitasi untuk bertemu dengan Kapolri. Tersangka juga sempat membawa korban ke kantor Lemhanas sehingga membuat korban percaya," kata Yudi.


BACA JUGA
Pengakuan Pemuda Tersangka Pembunuh Ibu KandungRatusan Warga Marah, Paksa Petugas Bunuh Harimau BonitaKesaksian Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Merpati di Gorontalo

Atas permintaan tersangka, korban kemudian mentransfer uang sebesar Rp 50 juta ke rekening atas nama tersangka. Setelah uang ditransfer, tersangka meminta korban ke Jakarta untuk bertemu dengan Kapolri.

Tetapi, setelah tiba di Mabes Polri, korban hanya disuruh menunggu di Kantin Mabes Polri, sedangkan tersangka masuk ke dalam ruangan. Beberapa saat kemudian, tersangka keluar dan mengatakan jika Kapolri tidak berada di tempat dan masih sibuk sehingga belum bisa ditemui.

Merasa ditipu, korban sempat meminta kembali uangnya, namun tersangka malah menghilang.

"Korban mengatakan uang sudah habis terpakai dan menyuruh korban untuk lapor polisi," ucap Yudi.

Dia mengatakan, selain menipu dengan mencatut nama Kapolri, tersangka kasus penipuan itu juga menipu dengan cara menjual tanah di depan X2 Kelurahan Liliba yang bukan tanah miliknya.

"Kalau soal tanah, tersangka meminta uang sebesar Rp 20 juta dan berjanji akan mengurus proses balik nama sertifikat, namun setelah uang diberikan, tanah maupun sertifikat tanahnya belum juga didapatkan korban. Korban kemudian melaporkan kasus itu ke Polda NTT pada 14 Desember 2017," imbuh Yudi.

Komentar

  1. Situs Poker & Dominoqq Terpercaya www.mediaqq.info - Bonus Rollingan 0.3% + Cach Back Bulanan (Unlimited). Garansi fair Tanpa Robot.. Puas..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mantan Pelayan Putri Diana Diusir dari Lokasi Pernikahan Harry - Meghan

Sejumlah tamu penting hadir dalam pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle, seperti pasangan David dan Victoria Beckham, Oprah Winfrey, George dan Amal Clooney, juga Serena Williams dan Alexis Ohanian. Harry dan Meghan sengaja tak mengundang politisi, meski anak Putri Diana itu dikenal dekat dengan pasangan Barack dan Michele Obama. Ternyata, Pangeran Harry juga tak mengundang Paul Burrell, mantan pelayan sekaligus sahabat Putri Diana. Seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (19/5/2018), Burrell tertangkap kamera sedang didekati petugas keamanan saat berusaha memasuki area khusus di sekitar Kastil Windsor, yang tak jauh dari lokasi pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Kala itu ia tampil necis dengan stelan jas abu-abu dan dasi pink. Konon, dasi itu adalah hadiah dari Putri Diana. Pria 59 tahun itu terlihat marah ketika petugas keamanan untuk menggiringnya pergi dari Kapel St George's di Kastil Windsor, Berkshire. Sebelumnya, membuat sensasi dengan mengatakan bahwa

Hasil MotoGP Qatar

Doha - Andrea Dovizioso tampil impresif untuk memenangi MotoGP Qatar yang berjalan ketat dari start sampai akhir. Marc Marquez finis kedua, disusul Valentino Rossi di tempat ketiga. Balapan yang berlangsung di sirkuit Losail, Minggu (18/3/2018) malam WIB berjalan ketat sejak selepas start. Mulanya Johann Zarco yang memulai dari pole mempertahankan posisi hingga sebagian besar jalannya balapan. Tapi pebalap asal Prancis itu kemudian dilewati Dovizioso yang sudah naik perlahan-lahan dari posisi lima, tempatnya memulai balapan. Sejak saat itu, persaingan ketat diberikan Marquez kepada Dovizioso . Marquez terus menekan, bahkan mencoba menyalip di tikungan terakhir namun gagal. Dia harus puas finis kedua. Rossi tak kalah impresif, start dari posisi delapan dan melewati sejumlah pebalap untuk finis ketiga. Hasil mengecewakan malah harus didapatkan Zarco, yang akhirnya cuma finis di posisi delapan. Untuk posisi empat ditempati Cal Crutchlow, disusul Danilo Petrucci, dan Maverick Vinales.

Kisah Pria Indonesia Bertemu Ibu Kandung Usai 40 Tahun Terpisah

Andre Kuik tak dapat menahan tangis ketika pertama kali bertemu dengan ibunya setelah 40 tahun, dia diadopsi warga Belanda sejak berusia lima bulan dan tinggal di Negeri Kincir Angin. Rasa lelahnya menempuh perjalanan dari Belanda ke Pringsewu, Lampung, langsung hilang begitu bertemu dengan ibu kandung, kakak laki-lakinya, adiknya, dan para kerabatnya untuk pertama kali. BBC Indonesia mengikuti perjalanan Andre dari Belanda ke Lampung. Bagi Andre Kuik dan pasangannya, Marjolein Wissink, perjalanan ke Lampung pada pertengahan April lalu, merupakan yang ketiga kalinya. Namun berbeda dengan sebelumnya, kali ini dia pasti bertemu dengan ibu kandungnya, Kartini (65 tahun) serta saudara kandungnya. Perasaannya tak menentu. Setelah tiba di Jakarta setelah terbang sekitar 15 jam dari Belanda, Andre tak dapat tidur di malam hari. Esok harinya, dia dan Marjolein bergegas ke Lampung dengan penerbangan di pagi hari. "Sangat bahagia, gugup dan saya sangat merasakan mereka sangat dekat,"