Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Samsudin dan Kematian Massal Akibat Miras Oplosannya

Samsudin menjadi biang kerok kematian massal akibat miras oplosan di Kabupaten Bandung. Pasal pembunuhan berencana menantinya langkah Samsudin Simbolon, bos besar minuman keras oplosan dari Cicalengka, Kabupaten Bandung, melarikan diri akhirnya terhenti. Setelah menjadi buron selama 13 hari, Samsudin dibekuk tim gabungan Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat dan Polres Bandung di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa, 17 April 2018. Pria berperawakan kecil dan kepala plontos itu tak bisa berkutik lagi ketika belasan polisi yang dibantu tim dari Polda Sumatera Selatan, Polres Banyuasin, dan Polsek Lencir mengepungnya. Mantan sopir angkot yang berdagang miras oplosan ini pun menyerah tanpa memberikan perlawanan. Samsudin jadi buron setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian massal 45 orang akibat minuman keras yang diraciknya pada awal April 2018. Ia bersama Hamciak Manik, istrinya, Julianto Silalahi, Willy, Roysan Guntur Simbolon, Sony Samosir, Asep, dan Uwa ditu

Hidup Tak Tenang Pembuat Kaus #2019GantiPresiden

Awalnya hanya ingin menangkap peluang dari kaus #2019GantiPresiden yang viral di medsos, tapi kini Teguh justru merasa cemas ketika pesanan kaus itu semakin berlimpah. Kok, malah cemas? Berbekal alamat yang tercantum pada tautan bio akun Instagram ‘TeguhKaosPolos’, detikX pada Rabu, 18 April 2018, siang, menyambangi tempat usaha konfeksi Teguh. Beruntung, nama Teguh cukup dikenal. Meski alamat yang didapatkan minim petunjuk, keterangan warga di Kecamatan Cilaku bisa mengantarkan detikX ke rumah Teguh yang sekaligus jadi tempat usaha konfeksinya. Rumah Teguh berada di gang sempit di Jalan KH Ahmad Munawar, Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Untuk mencapai rumah sekaligus konfeksi milik Teguh yang berjarak 100 meter dari jalan desa, detikX harus berjalan kaki. Sebab, gang itu hanya bisa dilintasi satu sepeda motor. Jika ada dua sepeda motor berpapasan di jalan itu, salah satunya harus berhenti. Rumah konfeksi milik Teguh bercat oranye dengan bangunan 1,5 lantai. Di d

Kisah Sedih Pasutri yang Sakit Bertahun-tahun dan Tak Bisa Berobat

Probolinggo - Kehidupan pasangan suami istri, Bebun (55) dan Dewi Astutik (62), warga jalan Soekarno Hatta Gang Mangga RT 3 RW 2, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, menyedihkan. Keduanya sakit bertahun-tahun, tidak punya anak, dan tak bisa berobat. Sehari-hari hidup Bebun dan Dewi dari belas kasih tetangga dan warga. Belakangan ini Mujiono, adik Bebun yang berprofesi sebagai truk dan tinggal tak jauh dari rumah pasutri tersebut, kerap datang menjenguk. "Karena kondisi terus memburuk, mereka dirawat adik Pak Bebun," kata Jatmiko, ketua RT 3 RW 2 Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Sabtu (7/4/2018) Jatmiko mengatakan Dewi sempat menjalani operasi pengangkatan rahim. Setelah itu muncul benjolan di perut. Benjolan terus membesar hingga sebesar piring. Di kamar berukuran 3x4 meter, Dewi hanya bisa berbaring lemas di kasur yang sudah lama dipakai. Ia kerap mengeluhkan benjolan di perutnya. Sedangkan Bebun yang sakit stroke berbaring di atas tempat tid

Gila! Joki Mobile Legends Dibayar Rp 40 Juta

Jakarta - Menjadi seorang joki game termasuk salah satu pekerjaan yang laris saat ini, apalagi bila game yang dimainkan tengah populer seperti Mobile Legends. Tak heran, dari hasil menjadi joki pria ini bahkan sampai mendapat bayaran Rp 40 juta! Lepas season ketujuh, terlebih baru berakhirnya Mobile Legends Professional League (MPL), game besutan Moonton ini semakin ramai pemain. Mereka pun berlomba-lomba untuk memperbaiki rank yang diturunkan karena season telah berakhir. Nah, untuk memperbaiki rank tadi ada yang giat bermain, adapula yang memilih untuk menggunakan jalan pintas. Jalan pintas yang dimaksud tentu saja menggunakan jasa joki. Eric Setiana adalah salah satu joki Mobile Legends yang beredar di Indonesia. Bersama teman-temannya, ia mendirikan jasa joki. Di tempat inilah ia biasa menerima orderan. Eric mengaku bahwa bisnisnya ini baru saja didirikan di bulan Januari 2018. "Saat ini sudah ada 86 joki yang tergabung. Sistem pembayarannya bagi hasil 50%," ujarnya k